Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Salam Ukhuwah,,untuk mu saudaraku... Allahuakbar!!!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Salam Ukhuwah,,untuk mu saudaraku..
Allahuakbar!!!

Rabu, 21 September 2011




Aku MARAH....!!!
Ngomong-ngomong tentang MARAH, mungkin saya, kamu dan kita semua pernah dalam keadaan ini. Biasanya berawal dari kekecewaan terhadap seseorang ataupun suatu kejadian. Karena dihina,dijelek-jelekkan keluarganya, menunggu terlalu lama temen yang gak on time, suasana yang panas dan tak segan menusuk kulit sampai ke dalam. Cemburu, merasa gak diperhatiin, telpon gak diangkat, sms gak dibalas, dan masih ada semilyar alasan untuk membuat hati ini meledakkan segala amarah yang ada. 
Kalo dah gak bisa nahan marah yang hampir membuncah maka terkadang diripun tak bisa mengontrol emosi, kata-kata setajam silet bahkan pisau yang siap menusuk siapapun yang dimarahi. Bahkan kekerasan sering terjadi loh...dan berakhir dengan KEMATIAN.. Ngeri deh kalo bicara tentang MARAH... Karena saat marah diri kita tuh gak sendirian, temennya tuh SETAN yang siap membantu segala keluhan asalkan kita bisa melampiaskan kemarahan sejadi-jadinya. Dia akan menjadi pendukung di barisan paling depan menyemangati kita agar tidak pernah sekalipun berpikir untuk memaafkan orang yang bermasalah dengan kita. Nah, kalo kita juga merasa terpancing dengan segala dugaan yang terus-menerus menghujam di dada, tanpa disertai dengan akal rasional yang pertama kali senang yah dia itu...SETAN.. 
Mau jadi temennya setan????
Kalo ditanya mah...gak ada yang mau. Tapi kenyataan berkata lain. Banyak yang dah waktunya shalat tapi gak shalat, alasannya sibuk, gak sempat dsb. Banyak yang gara-gara hal kecil aja MARAH nya bukan main. Banyak yang diajak jalan menuju ke syurga, tapi berlama-lama dan berbahagia di jalan menuju neraka bersama SETAN, IBLIS dan Sahabat-sahabatnya. Tapi saya yakin kita gak termasuk di dalamnya. AMIN..
Trus apa untungnya kalo kita menahan marah?
"Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya), maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian  makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)
Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan lapang dada.
Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S.A.W. dengan maksud  ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda, "Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi isyarat agar mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S.A.W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S.A.W. bersabda kepada para sahabat, "Nah, kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena saya bina dengan baik, maka ia selamat." 
Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha. Rasulullah S.A.W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman.
Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui  batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi. Melainkan,  karena kehormatan agama Allah.
Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa), dan  memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR. Bukhari)
       Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk,  kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).
Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah S.A.W. bersabda, "Apakah tiada lebih baik  saya beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau."  (HR. Thabrani).
 So, guyZ...kalo mau masuk syurga bareng-bareng, yuk kita sama-sama belajar menahan amarah. Rasul aja bisa kenapa kita gak? Kan sama-sama manusia...ya kan??




Tidak ada komentar:

Posting Komentar